Blog ini saya dedikasikan untuk kemajuan komunitas entrepreneur di aceh dan sharing berbagai info di dunia maya. Bergabunglah di milist AEC dengan mengirim email kosong ke aec-aceh-subscribe@googlegroups.com
Rabu, 30 Juni 2010
The Art of The Start : 8 Hal Yang Harus Anda Perhatikan Ketika Memulai Usaha
Ya, ibarat mencoba meluncurkan Apollo ke Bulan, boro-boro sampai bulan. Mesin nya saja gak langsung nyala. Masih untung gak sampai meledak.
Tapi itu dulu … Alhamdulillah sekarang usaha IT yang saya tekuni relatif berjalan dengan baik. Ini yang membuat saya sering ditodong berbagi pengalaman. Tentu banyak sekali pengalaman yang bisa dibagikan. Baik pengalaman yang indah maupun tidak indah untuk dikenang. Kalau mau diceritakan satu persatu, mungkin bisa jadi novel. Hari ini, saya ingin share 8 hal yang menurut saya harus diperhatikan oleh siapapun yang sedang memulai usaha nya sendiri. Ini bukan dari teori, bukan dari buku, tapi saya ambil dari pengalaman saya sendiri.
1. Ide Harus Besar, Tapi Tetap Membumi
Sewaktu memulai usaha, terus terang saya dan rekan-rekan saya memiliki segudang ide besar. Yang mungkin saking besar nya, tidak cukup realistis dengan kenyataan di pasar. Produk yang kami bawa memang bagus secara teknologi, tapi hampir-hampir tidak bisa dijual. Memiliki ide besar boleh, tapi jangan sampai melupakan realitas pasar, karena ujung-ujung nya kita harus menjual sesuatu.
Untuk tidak mengulang kesalahan semacam itu, paling tidak kita harus memperhatikan:
Pertama: Apa sebenarnya produknya? Menjawab ini saja bagi saya dulu, kadang sulit. Mungkin saking ingin menerapkan prinsip “apa lu mau gua ada”, sampai-sampai sosok “binatang” nya apa tidak jelas. Dari A – Z ingin di cover semua, sampai bingung sendiri kalau harus diceritakan ke calon pelanggan. Kalau kita saja bingung, gimana yang mau beli?
Kedua: Produk ini mau dijual kesiapa? Siapa yang memerlukan? Kadang-kadang kami di bidang IT saking asik nya menciptakan produk dengan teknologi terkini, sampai lupa siapa sebenarnya yang memerlukan produk ini. Kami mencipta karena kami bisa, bukan karena ada pihak yang memerlukan.
Ketiga: Kira-kira berapa nilai pasarnya? Wah, musti riset pasar? Iya, tapi bisa riset pasar kecil-kecilan, tanpa bayar konsultan. Artinya, secara sederhana kita bisa mengukur sendiri, pihak yang memerlukan produk yang kita jual, sebenarnya bersedia membayar berapa. Jangan-jangan butuh sih butuh, tapi kalau disuruh beli tidak mau. Dan selanjutnya kita juga perlu tahu ada berapa banyak potensi pelanggan di area yang jadi sasaran kita.
Keempat: Bagaimana persaingannya? Siapa saja pemain lama yang lebih dulu ada. Seberapa banyak mereka menguasai pasar yang jadi sasaran tadi. Apakah pasarnya tetap, berkembang, atau malah sedang menyusut.
Kelima: Mengapa produk kita lebih baik dibanding produk pesaing? Apa keunikan-nya? Apa kelebihannya? Apa USP nya? dsb. Bagaimana strategi kita untuk membawa produk kita ke pasar tadi. Apa irresistible sensational offer yang ingin kita sampaikan ke pelanggan potensial kita?
Kelima hal tadi kalau Anda tulis, sudah sama isinya dengan rencana pemasaran. Memang tidak canggih, tapi cukup untuk membumikan ide besar kita.
2. “Isi” Lebih Penting dari “Bungkusan”
Lho bukannya sudah jelas? Kalau makan Duren, mending isinya apa kulitnya? Ya tentu isi nya. Untuk kasus Duren sepertinya jelas. Nah, tapi bagi para pebisnis pemula, godaannya justru seringkali adalah bagaimana memiliki bungkusan yang bagus, entah ada isi nya atau tidak.
Sewaktu baru mendirikan usaha, saya memiliki pemahaman, bahwa yang namanya usaha, kantor, harus langsung dilengkapi infrastruktur yang lengkap. Sekalipun baru berdiri. Yang penting bungkusnya dulu.
Tidak ada yang salah sebenarnya, apabila usaha nya berjalan dengan baik. Tapi dalam kasus saya dulu, karena revenue tak kunjung tiba, sementara “tongkrongan” kantor sudah terlanjur keren, kemana-mana pake jas. Malah jadi mirip main kantor-kantor-an … hehehe.
Saya belajar bahwa ternyata percuma buang-buang resources demi “bungkusan”, kalau tidak ada isi nya. Jangan sampai perusahaan seolah menjadi bungkusan besar, padahal isi nya tidak ada. Kantor nya bagus, karyawan banyak, bos nya naik mercy semua. Tapi revenue nya secara konsisten selalu kecil. Ya percuma. Sebaliknya, tanpa memaksakan diri untuk “main kantor-kantoran”, bungkusan toh akan membesar sendiri ketika isi nya memang sudah besar. Tanpa perlu kita paksakan.
3. Modal tidak Selalu Berupa Uang
Pertanyaan klasik yang selalu disampaikan dalam setiap diskusi yang pernah saya lakukan adalah: “Bagaimana memulai usaha, sementara saya tidak punya modal.” Atau “Bagaimana mau memulai, Saya tidak punya uang?”
Setelah menjalani usaha, Anda akan paham bahwa modal awal tidak selalu berupa uang. Dalam pengalaman saya, ketika saya mencoba menginvestasikan segenap sumber-daya keuangan yang saya miliki, sampai habis-habis an, ternyata usaha yang saya rintis malah tidak menghasilkan. Mungkin karena sebagian besar habis untuk main kantor-kantoran tadi. Tapi justru pada saat saya kehabisan sumber-daya uang, dan tinggal mengandalkan sumber-daya ide dan jaringan kerja, usaha saya malah mulai berjalan.
Jadi menurut saya modal utama yang harus dimiliki adalah idea atau gagasan. Dan ide ini diproduksi oleh otak kita sendiri, gratis. Kalau Anda saat ini belum punya ide, tidak apa2. Masih punya otak kan? Karena selama masih punya otak, ide nanti akan dating sendiri, tentunya kalau kita stimulasi terus menerus melalui baca buku, diskusi dan brainstorming dengan teman-teman. Kalau setelah di cek ternyata otak juga sudah tidak punya, nah itu soal lain.
Saya percaya kalau sebuah ide terbukti dapat menghasilkan uang, maka dengan sendiri nya akan menarik hal-hal lain untuk mendukungnya. Termasuk menarik pemilik modal berupa uang yang kita perlukan.
Nah, dengan demikian kita juga harus punya skill untuk menjual gagasan. Ide atau gagasan tadi harus kita sampaikan kepada orang yang tepat, dengan cara yang tepat, pada waktu yang tepat. Jadi kalau mau mulai usaha harus terbiasa menyampaikan gagasan secara lisan, tertulis ataupun melalui demo. Ini skill yang tidak mudah, tapi bisa dilatih dan dipelajari.
4. Anda Bukan Superman
Mungkin saja, di tempat kerja sebelumnya kita dikenal memiliki keahlian teknis yang baik. Bisa jadi kita adalah engineer dengan segudang keahlian dan sertifikasi di tangan. Tapi seorang teknisi yang baik, seandainya kemudian diminta untuk duduk di jajaran management, belum tentu akan menjadi manager yang baik.
Sebagai manager, bukan lagi skill teknis yang harus dikuasai, namun lebih banyak strategi dan taktik bagaimana bisa mendapat hasil melalui orang lain. Namun, manager yang baik belum tentu bisa menjadi pewirausaha yang baik juga. Karena sebagai pewirausaha, tidak lagi bagaimana mengurus hari ini, tapi harus berorientasi masa depan, lebih banyak berurusan dengan visi, mau dibawa kemana perusahaan.
Programmer yang hebat, tidak selalu adalah seorang project manager yang hebat juga, project manager yang sukses dalam berbagai implementasi, belum tentu akan menjadi pewirausaha handal. Ketiganya adalah sosok berbeda. Dan jika Anda tidak bisa menjadi ketiganya, maka Anda butuh orang lain untuk menjadi partner usaha Anda. Kalau Anda jago dibidang pengembangan, dan hanya mau bekerja dalam hal pengembangan, maka Anda butuh partner yang menguasai pengelolaan sumber daya, pemasaran, keuangan, dsb.
Berpartner dalam usaha tidak mudah. Usaha pertama saya, yang didirikan oleh empat partner, tidak berjalan dengan baik. Kami memutuskan berpisah di depan. Karena sungguh sulit menyatukan ide 4 kepala.
Untuk bisa berjalan dengan baik, kata kunci nya adalah adanya rasa saling percaya (“trust”), dan toleransi. Toh kita bukan Superman. Kita bukan manusia sempurna, maka kita juga harus bisa menerima ketidak-sempurnaan partner kita.
5. Manfaatkan Jaringan
Yang saya lupakan pada tahap awal membangun usaha adalah kedekatan dengan jaringan kerja. Padahal, dikemudian hari terbukti, jaringan adalah modal yang sangat berharga.
Pertama, kita harus mengenal komunitas pelanggan kita. Kalau perlu hadir dalam pertemuan-pertemuan mereka, jika ada. Berinteraksi dengan intens dengan mereka. Supaya kita dapat memahami “what’s hot” dan dapat segera merespon dengan produk atau solusi yang kita tawarkan.
Kedua, kita juga harus dikenal dikalangan usaha sejenis. Penting untuk eksis dan dikenal oleh perusahaan-perusahaan sejenis, terutama yang sudah lebih dulu maju. Kita harus bersikap kooperatif, bukan kompetitif. Kalau keahlian kita sudah dikenal, jangan heran, seringkali pekerjaan-pekerjaan penting bisa datang dari kerjasama dengan perusahaan sejenis.
Ketiga, kita juga harus eksis dimata pemilik modal. Apakah itu bank, lembaga keuangan, ataupun pribadi-pribadi yang punya uang tapi bingung mau bisnis apa. Track record kita dimata mereka harus baik. Pada masa pertumbuhan, dukungan mereka akan penting.
Keempat, kita juga harus dekat dengan pihak-pihak yang berpotensi membantu pemasaran produk kita. Apakah itu sebagai partner, agent atau reseller.
Kelima, kalau kita memerlukan produk dari pihak ketiga, maka kita harus dekat dengan jaringan supplier. Jika ada, maka bagus lagi masuk dalam komunitas supplier, sehingga kita tidak bergantung pada satu pihak saja.
6. Jangan Malu Untuk “Narsis”
Banyak teman pelaku usaha IT yang saya tahu sangat hebat dalam menciptakan produk. Sayangnya mereka terlalu “malu-malu kucing”. Nah, kalau sudah menjadi pewirausaha, saatnya untuk “narsis-narsis macan”.
Bagaimana orang tahu Anda punya produk hebat, kalau Anda simpan untuk diri sendiri. Tampilkan diri Anda dan produk Anda, supaya dikenal. Dengan demikian Anda sudah membantu mempermudah hidup orang yang sedang mencari produk Anda.
Tidak perlu iklan yang mahal. Rajin-rajin lah berbagi tentang apa yang Anda sukai. Baik secara offline maupun online. Rajinlah menulis, berkomentar di milis, dan berbicara tentang topik yang Anda kuasai, terkait bisnis Anda. Bagikan ilmunya secara gratis, tidak usah terlalu memikirkan uangnya dulu. Setelah Anda mendapatkan atensi dan reputasi, maka uang akan mengikuti.
7. Tetap fleksibel
Selama perjalanan Anda dalam berbisnis, tetaplah fleksibel. Memang Anda disarankan untuk merumuskan tujuan yang jelas, sehingga tahu persis aksi apa yang harus dilakukan. Namun tujuan bukanlah peta mati yang membatasi gerak Anda. Lebih sesuai kita sebut tujuan tadi adalah kompas yang menunjuk kemana Anda akan menuju. Jika di tengah jalan ada kejutan? Ya, improvisasi-lah.
Pada waktu memulai usaha IT, saya berniat berjualan system untuk remote trading. Eh ternyata gagal. Kemudian, sempat membangun visi untuk menjadi penyedia solusi mobile. Kurang greng. Memposisikan sebagai web application developer, lumayan, tapi sedikit “kurang gizi”. Maklum baru nyari bentuk. Ketika ada peluang masuk ke market IT Service Management dan IT Asset Management, dan kita coba. Ternyata berjalan. Dan segala rintisan yang sudah dijalani pun seperti menemukan momentum.
Bisnis memang lebih banyak kejutan, dibanding peristiwa “sesuai scenario”. Coba kalau saya “fanatik” hanya mau jualan solusi remote trading, misalnya. Demi visi, cita-cita, dan tujuan sakral yang tdk boleh diganggu gugat misalnya. Entah apa yang akan terjadi. Saya memutuskan tujuan menjadi guide saya, tanpa menolak peluang yang hadir ditengah perjalanan.
8. Think Big – Start Small – Act Now.
Punya rencana besar kalau tidak dilaksanakan percuma. Saya dulu sempat dikenal sebagai tukang bikin rencana. Mudah sekali saya memunculkan ide-ide bisnis. Yang tidak satupun saya kerjakan.
Sampai suatu hari ada teman mengingatkan. Stop berwacana. Kerjakan. Nah, ini yang bikin bingung. Memang kalau mau dikerjakan semua jadi bingung. Maka cita-cita besar kita harus coba dipecah dalam rencana-rencana kecil. Dan yang kecil-kecil ini dulu yang kita kerjakan.
Ingin punya online store buku nomer satu di Indonesia? Sebuah cita-cita besar. Tapi langkah pertamanya apa? Karena online store Anda tidak bisa tiba2 muncul begitu saja. Anda bisa pecah dalam “start small”. Menyusun catalog buku yang akan dijual? Merancang tampilan? Memilih aplikasi online store yang cocok? Membeli domain? Memesan hosting? Dan sebagainya. Ketika dipecah menjadi pekerjaan-pekerjaan kecil, semua jadi masuk akal untuk dikerjakan.
Nah, kapan mulainya? Ya sekarang! Semua bisa dikerjakan sekarang. Belum punya uang untuk beli domain, bisa merancang tampilan dulu. Belum bisa aplikasi online store, bisa belajar dulu, dsb. Jadi, Think Big – Start Small – Act Now!
Lalu, mengapa masih membaca tulisan saya ini. Ayo mulai kerjakan sekarang!
(*) Tulisan ini adalah rangkuman materi yang saya sampaikan pada Seminar penutupan Program Pemagangan untuk SDM IT yang diselenggarakan RICE dan PT.INTI di Bandung 8 Oktober 2009.
sumber http://fauzirachmanto.blogspot.com/
Wassalam
Sutarman
- Belajar dapat duit dari Internet. Gratis Bulan Pertama, daftar www.peng-maya.co.cc
- Investasi paling aman tanpa terkena inflasi dengan modal sangat minimal www.tumpukanemas.co.cc
- www.sutarman-aceh.co.cc
Choose Your Customers, Choose Your Destiny
Oh ya, jangan salah paham, kami tentu juga butuh pelanggan. Namun pelanggan yang seperti apa? Itu yang kami juga harus selektif. Wah, kenapa harus menyeleksi pelanggan? Bukankah seharusnya kita yang diseleksi pelanggan? Nah, ini yang harus diluruskan. Menurut saya, penjual juga harus menyeleksi pembeli nya.
Profil pembeli yang tidak sesuai dengan jualan Anda akan merepotkan. Bayangkan, jika Anda adalah pemilik butik yang menyediakan baju-baju pesta “high-end” dengan harga berjuta-juta. Lalu kemudian datang serombongan remaja ABG datang dan mencari T-Shirt dan Jeans murah meriah untuk nongkrong di Kafe. Tentu akan ada ketidaknyamanan disana. Karena profil ABG yang masuk ke butik Anda tidak sesuai dengan produk yang Anda tawarkan. Model mutakhir butik Anda yang rancangan designer ternama bisa-bisa malah jadi bahan tertawaan calon pelanggan Anda. Belum lagi, harga nya bisa-bisa membuat calon pelanggan ABG Anda pingsan berdiri.
Karenanya jangan heran kalau outlet butik-butik ternama akan menyesuaikan diri dengan profil pelanggan yang diharapkan akan datang. Bangunan dan desain interiornya umumnya dibuat sangat mewah dan “angker”. Sehingga kalau “orang biasa” yang uangnya pas-pas an, mau masuk saja akan takut dan gemetar. Ini memang disengaja, karena orang yang keuangannya pas-pas an tidak diharapkan menjadi pelanggan mereka, inilah proses seleksi pelanggan.
Apakah seleksi awal untuk menyelaraskan profil pelanggan dan produk atau jasa kita sudah cukup? Belum. Ini baru tahap awal. Selanjutnya kita juga bisa melakukan seleksi atas pelanggan-pelanggan yang memberikan kontribusi positif lebih banyak kepada usaha kita.
Seperti kita tahu, tidak semua pelanggan memberikan kontribusi yang sama. Ada pelanggan yang rewel, banyak meminta, jarang beli, kalaupun beli nawarnya minta ampun, sudah begitu bayarnya susah. Sebaliknya ada pelanggan “ideal”, yang penggemar fanatik produk kita, tidak banyak menuntut, sering beli, gak pakai nawar, sudah begitu aktif mempromosikan produk kita pada teman-teman nya. Anda pilih punya pelanggan yang mana? Tentu yang ideal. Nah, misi kita adalah memperbanyak pelanggan tipe ideal, dan mengurangi yang tidak ideal. Caranya?
Pertama. Tetapkan Kriteria Pelanggan Ideal Anda.
Jika Anda belum punya, buat. Pelanggan ideal yang seperti Apa yang ingin Anda miliki? Kalau mereka individu, dari kelompok umur berapa? Apa profesinya? Berapa besar pendapatannya? Bagaimana mereka membelanjakan uangnya untuk produk Anda? Kalau mereka perusahaan, di industi apa mereka berkiprah? Seberapa besar assetnya? Berapa jumlah karyawannya? Bagaimana metoda pembelian barang dan jasa mereka? Bagaimana mereka membayar Anda?
Kriterianya tidak usah banyak-banyak dan sederhana saja. Misalnya, kriteria pelanggan ideal saya adalah: 1. Perusahaan atau lembaga dengan karyawan minimal 1,000 orang, 2. Menggunakan IT sebagai pendukung operasi usaha nya, 3. Memiliki infrastruktur IT tersebar di lebih dari 5 kantor cabang, 4. Memiliki anggaran belanja IT dan siklus pembelian yang jelas, 5. Memiliki prosedur pembayaran tagihan yang jelas.
Memang ada banyak calon pelanggan di luar sana, dengan berbagai profilnya. Namun, kali ini Anda memilih profil pelanggan yang ideal menurut Anda, yang profilnya selaras dengan produk atau jasa yang Anda tawarkan, dan akan memberikan kontribusi lebih besar bagi usaha Anda.
Kedua. Buat Kelompok Pelanggan Anda.
Sekarang lihatlah database existing pelanggan Anda. Oh ya, meskipun Anda menjual produk retail, sebaiknya Anda memiliki database pelanggan. Kalau belum, coba buat data sampling pelanggan yang membeli produk Anda.
Lalu cocokkan dengan Kriteria Pelanggan Ideal yang sudah Anda buat. Misalnya saja Anda memiliki 5 kriteria Pelanggan Ideal, mungkin ada pelanggan yang dapat memenuhi ke-5 kriteria tadi, atau mungkin ada perusahaan yang hanya memenuhi 3 kriteria, 2 kriteria, dst. Dari sini Anda akan memiliki kelompok-kelompok Pelanggan. Misalnya Kelompok Pelanggan A (memenuhi 5 kriteria), Kelompok B (memenuhi 4 kriteria), Kelompok C (memenuhi 3 kriteria atau kurang). Ini hanya contoh, silakan gunakan kreatifitas Anda sendiri.
Tujuannya adalah untuk mengetahui, berapa banyak pelanggan Ideal yang sudah Anda miliki. Apakah usaha Anda sudah menarik pelanggan ideal, atau malah kebanyakan pelanggan Anda, ternyata bukanlah pelanggan ideal. Informasi ini menentukan langkah kita selanjutnya.
Ketiga. Undang Pelanggan Ideal Anda.
Nah kini saatnya “mengundang”. Pelajari dengan baik. Mengapa “Pelanggan Ideal” Anda membeli produk Anda. Apa yang sebenarnya mereka cari? Mengapa mereka memilih produk Anda? Logikanya, jika ada pelanggan dengan kriteria seperti itu memilih produk Anda, di luar sana masih banyak lagi pelanggan seperti itu yang sedang haus akan produk Anda. Kepada merekalah kita akan memusatkan perhatian kita.
Langkah pertama dalam “mengundang” pelanggan ideal adalah dengan menyesuaikan cara komunikasi kita dengan mereka. Dan komunikasi mencakup komunikasi verbal dan non-verbal. Misalnya kalau Anda menjual tas wanita sekelas Louis Vuitton, sudah barang tentu Anda harus sesuaikan komunikasi verbal dan non-verbal toko dan karyawan Anda dengan orang-orang yang akan datang mencari tas sekelas LV tadi. Mulai dari tampilan toko, busana dan penampilan karyawan, hingga cara mereka berperilaku dan berbicara.
Kemudian, materi “kampanye” Anda juga harus ditujukan untuk kelompok pelanggan Ideal tadi. Dengan mengetahui alasan pelanggan ideal membeli produk Anda, kita dapat membangun tema promosi yang sejalan dengan alasan tadi. Misalnya, jika produk Anda dibeli karena pelanggan ideal puas dengan mutu, corak dan warna nya. Maka sebaiknya tema ini yang digeber dalam promosi.
Keempat. Pelihara Pelanggan Ideal Anda.
Pelanggan Ideal Anda harus dipertahankan. Ciptakan program-program sesuai harapan mereka, yang akan membuat mereka bertahan menjadi pelanggan. Seseorang dengan profil tertentu, biasanya bergaul dengan orang-orang dengan profil yang sama. Sehingga pelanggan ideal Anda akan melakukan “getok tular” kehebatan produk Anda kepada pelanggan potensial, yang juga ideal.
Bagaimana untuk pelanggan perusahaan? Percayalah, getok tular juga terjadi. Pejabat yang berwenang memutus pembelian produk Anda, juga berinteraksi dengan pejabat dari perusahaan lain, dan dapat menjadi “evangelist” produk Anda.
Lalu bagaimana dengan “pelanggan tidak ideal” yang sudah terlanjur menjadi pelanggan kita. Apa dibuang saja? Hehehe … tidak perlu seekstrim itu. Berfoksulah pada Pelanggan Ideal, maka jumlah pelanggan ideal akan bertambah, entah itu dari pelanggan baru, atau bisa jadi pelanggan lama ternyata berevolusi menjadi pelanggan ideal. Atau pelanggan tidak ideal yang rontok sendiri terkena seleksi alam.
Dengan empat langkah tadi, Anda sudah bisa mulai memilih pelanggan. Karena saya percaya, masa depan usaha kita, tergantung pada siapa pelanggan kita. Anda bermimpi Usaha Anda menjadi perusahaan World Class?, maka jadilah perusahaan World Class. Layani pelanggan World Class. (FR).
sumber http://fauzirachmanto.blogspot.com/
Wassalam
Sutarman
- Belajar dapat duit dari Internet. Gratis Bulan Pertama, daftar www.peng-maya.co.cc
- Investasi paling aman tanpa terkena inflasi dengan modal sangat minimal www.tumpukanemas.co.cc
- www.sutarman-aceh.co.cc
Selasa, 29 Juni 2010
Jadilah Seorang Bodoh Yang Kaya.
Inilah yang sahabat saya lakukan. Seorang sahabat saya, sebutlah namanya Nanang, menemukan sebuah penawaran Investasi Properti yang luar biasa. Ia melakukan hitungan – hitungannya. Ia periksa lagi dan periksa sekali lagi. Ia tahu ini sangat menguntungkan. Akan tetapi, ia perlu 3 Milyar untuk mewujudkan rencananya. Ia tidak punya 3 Milyar waktu itu, mendekati 3 Milyar pun tidak. Jadi, ia tawarkan ide-nya tersebut ke sejumlah bank dan yang ia dapatkan adalah penolakan.
Lalu ia datang menemui saya, terus terang saya pun bingung. Saya akui ide-nya tentang bisnis properti tersebut luar biasa dan sangat profitable namun membutuhkan pendanaan yang cukup besar. Saya kemudian teringat sebuah pepatah, saya bilang sama dia. “Nang, tidak ada orang gagal, yang ada orang berhenti mencoba. Yang diperlukan hanyalah merubah strateginya”, demikian kata saya kepadanya. Kata-kata itu meluncur begitu saja karena saya ingin ia tetap bersemangat. Apa yang terjadi, sahabat saya tersebut betul-betul merubah strateginya.
Ia putuskan pergi ke Bank lagi dan kali ini tidak meminta uang. Ia putuskan meminta saran saja. Ia biarkan ide-nya yang berbicara. Ia kenakan pakaian yang sangat rapih, pinjam mobil mewah dan menemui kepala cabang sebuah bank setempat.
“Pak Kepala Cabang”, kata dia, ”Saya tahu Anda sangat sibuk sekali, tapi saya perlu sedikit waktu Anda. Saya tidak ingin uang, tapi sangat menginginkan saran Anda sebagai seorang Kepala Cabang berpengalaman”, demikian kata sahabat saya. Percayalah, orang sulit menolak ketika dimintai saran.
“Tidak apa – apa”, jawabnya Kepala Cabang, “Saran apa yang Anda perlukan?”
Bagian pertama rencana sahabat saya berhasil. Ia berhasil mendapatkan perhatian si Bankir. Selanjutnya, ia tunjukkan rencana yang ia buat kepada Kepala Cabang tersebut.
“Saya baru mulai tapi rasanya saya menemukan sesuatu yang sangat menguntungkan. Coba Anda cermati angka–angka ini dan katakan pendapat Anda”, demikian kata sahabat saya tersebut.
Sementara Kepala Cabang tersebut membaca rencana yang ia berikan, ia jelaskan bahwa tujuannya adalah membangun rumah murah. Ia tujukkan padanya beberapa foto kondisi properti tersebut sekarang dan kondisi kelak setelah ia membenahinya. Ingat, ia hanya minta saran, bukan uang.
Kepala Cabang menaruh rencana tersebut dan memohon diri sebentar. “Sebentar,” katanya.
Sepuluh menit kemudian, Kepala Cabang itu kembali bersama sejumlah anak buahnya, yang memperkenalkan diri sebagai Kepala Kredit Komersial, Kepala Kredit Perumahan, dan beberapa Staf Keuangan.
“Bapak Nanang ini punya rencana bisnis yang hebat”, kata Kepala Cabang. “Bisakah kita menyediakan pendanaan untuknya?”
Wow, fantastik. Tapi kisah ini tidak berahir di situ. Walaupun Bank sudah antusias, ia tidak begitu saja menerima tawaran yang justru sekarang datang dari pihak Bank. Ia berterima kasih kepada para Bankir tersebut dengan sopan, menggulung kembali kertas rencana, foto, dan gambar–gambar indahnya, serta berkata, “Terima kasih. Saya akan pikirkan kembali selama beberapa hari.”
Kemudian, sahabat saya tersebut pergi ke Bank pesaing di seberang jalan. Ia minta bertemu Kepala Cabang, dan inilah katanya:
“Selamat siang, Pak Kepala Cabang, saya perlu saran Anda. Bank XYZ di seberang jalan menawarkan pendanaan bagi proyek properti saya senilai 3 Milyar, tapi saya ragu untuk menerimanya. Saya perlu pendapat Anda”. Itulah persisnya yang ia lakukan. Tak perlu waktu lama bagi Kepala Cabang Bank yang kedua untuk menawarkan pendanaan kepadanya, dan dengan bunga yang lebih baik.
Tunggu. Kisah bernilai 3 Milyar ini belum usai. Ia kembali lagi ke bank pertama. “Pak Kepala Cabang, sekarang saya benar – benar kesulitan dan perlu bantuan Anda”, demikian ia katakan. “Bank ABC seberang jalan baru saja menawarkan pendanaan bagi proyek ini. Seperti ini tawaran mereka. Menurut Anda, apa yang harus saya lakukan?” Tidak perlu berpikir. Kepala Cabang Bank pertama tak hanya menyamai tawaran manajer bank kedua; ia bahkan mengalahkannya. Ia memperoleh pendanaan tersebut. Sekarang, perumahan tersebut sudah berdiri dengan nama Meninting Garden/Regency (saya lupa namanya) di Lombok, sudah habis terjual dan kerjasama bank tersebut dengan sahabat saya berlangsung terus hingga kini.
Kisah ini bukan hanya tentang mengumpulkan uang. Inilah salah satu ilustrasi terbaik saya tentang dahsyatnya menjungkirbalikkan cara berpikir Anda. Ketika menceritakan kisah ini dalam seminar – seminar saya, saya sering ditantang oleh peserta yang merasa sangat gusar. Berikut contoh komentar mereka: “Kenapa tidak bicara langsung saja kepada bank pertama dan mengajukkan kredit? Tidakkah sebaiknya Anda langsung menerima tawaran kredit yang pertama dan tidak membahayakan hubungan Anda dengan pergi ke bank pesaing? Mengapa Anda perlu penawarankredit kedua? Tidakkah Anda khawatir kedua bank tersebut tersinggung dan sama sekali tidak mau memberikan kredit mereka?”
Jawaban saya sederhana: Jangan jadi seorang orang pinter, Jadilah seorang bodoh yang kaya, yang berpikir terbalik. Apa risko terburuknya? Posisi saya sama seperti ketika mulai – mencari pinjaman. Apa yang terjadi? Saya tidak hanya menemukan satu, tapi dua pemain besar sekaligus yang mau mendanai usaha saya.
Berhentilah merasa takut. Berhentilah mengikuti aturan yang tidak juga membuat Anda kaya. Mulailah mengembangkan kehidupan Anda dengan memperluas jejaring kontak, informasi, dan potensi Anda. Maju terus. Ambil risiko. Bertindaklah lebih berani. Jadilah seorang Bodoh Yang Kaya.
sumber http://www.semuasaudara.com/property/2009/10/minta-saran-jangan-minta-uang/
Wassalam
Sutarman
- Belajar dapat duit dari Internet. Gratis Bulan Pertama, daftar www.peng-maya.co.cc
- Investasi paling aman tanpa terkena inflasi dengan modal sangat minimal www.tumpukanemas.co.cc
- www.sutarman-aceh.co.cc
Mintalah, Anda Tidak Akan Rugi Apapun…
Meminta adalah salah satu prinsip sukses yang paling efektif. Sejarah telah membuktikan banyak orang sukses meraih keuntungan dan kekayaan yang menakjubkan hanya dengan memintanya.
Meminta, jangan beranggapan Anda akan ditolak. Ambil resiko untuk meminta apapun yang Anda perlukan dan inginkan. Jika Anda mengalami penolakan, keaadaan Anda tidak lebih buruk dibandingkan sebelumnya. Jika per-mintaan Anda dikabulkan maka keadaan Anda jauh lebih baik…
Ada beberapa tips singkat yang bisa membantu Anda untuk berani memulai “meminta”:
1. Mintalah seolah-olah Anda akan mendapatkannya. Mintalah dengan harapan positif, mintalah dari tempat di mana Anda sudah diberi hal itu. Mintalah seolah Anda mendapat jawaban “YA”.
2. Anggaplah Anda bisa. Jangan memulai dengan anggapan Anda tidak bisa memperolehnya. Anggaplah bahwa Anda bisa memperoleh kenaikan gaji, bahwa Anda bisa memperoleh harga yang rendah, dsb. Jangan pernah beranggapan yang bisa merugikan diri sendiri.
3. Mintalah kepada seseorang yang bisa memberikannya kepada Anda. Cari orang yang tepat untuk dimintai. “Kepada siapa saya harus berbicara untuk mendapatkan…”, “Siapa yang berwenang membuat keputusan tentang…”, “Apa yang harus saya lakukan untuk memperoleh…” Carilah orang yang tepat…
4. Mintalah yang jelas, terukur dan spesifik. Permintaan yang tidak jelas akan memberikan hasil yang tidak jelas juga. Permintaan Anda harus jelas dan spesifik.
Jangan mengatakan: Saya minta kenaikan gaji…
Mintalah: Saya minta kenaikan gaji 1jt per-bulan..
Berikan waktu dan jam yang spesifik. Mis, Aku ingin makan malam dan nonton difilm bersamamu pada Malam Minggu. Kau bisa?
5. Mintalah berulang kali. Gunakan strategi anak kecil ketika meminta, berulang-ulang… Jurus meminta paling ampuh, berulang-ulang… artinya kegigihan dan pantang menyerah. Mengapa? Karena ketika Anda terus meminta, bahkan kepada orang yang sama berulang kali, Anda mungkin akan mendapat jawaban “Ya”. Penyebab Anda mendapatkan jawaban “Ya” mungkin karena:
- Anda meminta pada hari yang lain
- Suasana hati yang diminta jauh lebih baik
- Anda punya data baru
- Setelah Anda membuktikan komitmen Anda
- Keadaan sudah berubah
- Ketika Anda sudah belajar lebih baik
- Ketika Anda sudah menjalin hubungan lebih baik
- Ketika Anda sudah lebih bisa dipercaya, dsb, dst
Anak-anak adalah yang paling paham prinsip sukses “meminta” ini dibandingkan siapapun. Mereka meminta hal yang sama pada orang yang sama berulang kali dan tanpa ragu-ragu. Mereka ahirnya seringkali membuat Anda menyerah, betulkan?
Supaya berhasil, Anda harus minta, minta, minta, minta, minta…
sumber http://www.semuasaudara.com/motivasi/2009/04/mintalah-anda-tidak-akan-rugi-apapun/
Wassalam
Sutarman
- Belajar dapat duit dari Internet. Gratis Bulan Pertama, daftar www.peng-maya.co.cc
- Investasi paling aman tanpa terkena inflasi dengan modal sangat minimal www.tumpukanemas.co.cc
- www.sutarman-aceh.co.cc
7 Hukum Alam Semesta
Berikut ini Tujuh Hukum Alam Semesta yang penting untuk kita ketahui, disarikan dari buku The Eureka Principle karangan Colin Turner (pengarang buku bestseller Born to Succeed)
Hukum Sebab dan Akibat
Hukum ini merupakan hukum kehidupan yang fundamental. Segala sesuatu yang terjadi pada diri kita memiliki sebab khusus. Pemikiran adalah sebab, dan kondisi adalah akibatnya. Maka apapun pemikiran yang Anda tebarkan akan berkulminasi pada suatu tindakan yang menimbulkan akibat. Inilah padanan mental dari hukum fisika Newton bahwa “setiap aksi akan menimbulkan reaksi yang sebanding dan berkebalikan”, dan hukum ini berlaku dengan prinsip yang sama.
Karena hukum alam tidak bisa dipastikan, maka penting bagi Anda untuk mengingat apa yang Anda inginkan dan bukan apa yang tidak Anda inginkan. Kualitas berbagai hubungan, misalnya, merupakan hasil dari apa yang telah Anda tebarkan dalam hubungan-hubungan tersebut.
Hukum Daya Tarik
Apa yang secara dominan Anda pikirkan akan menarik orang-orang dan lingkungan yang harmonis dengan pikiran-pikiran itu ke dalam kehidupan (seperti yang dikatakan dalam Law of Attraction). Secara metafisik, makin besar vibrasi yang Anda keluarkan, makin besar daya tariknya. Proses ini mirip dengan Hukum Resonansi.
Anda selalu menarik semua hal yang Anda pikirkan, baik itu positif maupun negatif. Akal sehat senantiasa mengatakan apa yang sebaiknya Anda kerjakan, meskipun seringkali terdapat kesepakatan yang mencegah Anda untuk melakukannya.
Hukum Kreativitas
Di luar dua energi interaktif, yin dan yang, jantan dan betina, muncul energi yang ketiga. Terdapat pasokan ide yang melimpah ruah, yang siap untuk Anda ubah, dan seluruhnya secara dramatis akan mengembangkan potensi, kebahagiaan, dan sukses Anda. Segala hal yang tercipta di dunia ini adalah hasil interaksi kedua energi yang saling bertentangan, tapi saling melengkapi. Keduanya berada dalam diri kita, tapi hanya akan efektif jika dimanfaatkan dan diseimbangkan.
Hukum Substitusi
Anda tidak bisa sekadar berhenti melakukan sesuatu. Keinginan kuat atau ketetapan hati sebesar apapun tidak akan tahan dengan kekosongan atau kevakuman yang terjadi terus- menerus. Untuk menghentikan suatu kebiasaan atau sikap, Anda mesti mencari penggantinya. Gantikan pemikiran tentang apa yang tidak Anda inginkan dengan pemikiran tentang apa yang Anda inginkan. Tidak ada sesuatu yang bisa menghilang sama sekali: sesuatu tersebut harus digantikan atau disalurkan ulang dengan substitusi.
Hukum Pelayanan
Berhentilah melayani orang lain dengan cara yang sebenarnya tidak Anda inginkan, karena imbalan yang Anda peroleh akan selalu sama dengan pelayanan Anda. Memberi perlakuan kepada orang lain di balik meja dengan cara yang sama dengan di depan meja, pada akhirnya akan berlangsung dengan prinsip yang sama. Anda akan selalu diimbali dengan proporsi yang persis sama dengan nilai dari layanan Anda kepada orang lain.
Hukum Penggunaan
Kekuatan alami apapun, bakat atau talenta, akan mengalami kemandekan jika tidak digunakan. Sebaliknya, akan menjadi semakin kuat jika makin sering dimanfaatkan. Ilustrasi yang sangat baik digambarkan dalam kisah seorang tua yang memperlihatkan kepada Rossetti -si pelukis terkenal- beberapa lukisan yang baru saja dibuatnya pada masa pensiun. Rossetti dengan sopan menjawab bahwa lukisan-lukisan itu biasa-biasa saja. Si lelaki tua kemudian memperlihatkan beberapa lukisan lain yang dibuat oleh seseorang yang lebih muda. Rossetti langsung memuji dan mengatakan bahwa di pelukis ini tentu sangat berbakat. Melihat orang tua itu memperlihatkan gejolak emosi, Rossetti pun bertanya apakah yang melukis itu anaknya. “Bukan. Itu lukisan saya sendiri sewaktu muda. Tapi saya tergoda untuk melakukan hal yang lain dan melupakan bakat melukis saya”, jawab si lelaki tua.
Bakat si lelaki tua telah melenyap. Manfaatkanlah, atau Anda akan kehilangan kekuatan alami itu.
Hukum Tujuh
Urut-urutan kejadian berjalan mengikuti Hukum Tujuh atau Hukum Oktaf. Saat not atau nada dasar dimainkan, setiap not diulang bunyinya beberapa kali dan kemudian menghilang intensitasnya. Hukum Tujuh berarti bahwa tidak ada kekuatan yang terus-menerus bekerja dengan arah yang sama. Setiap kekuatan bekerja dalam kurun waktu tertentu, kemudian menghilang intensitasnya, lalu berubah arah atau mengalami perubahan internal.
Tidak satu pun di alam ini yang berkembang mengikuti garis yang lurus. Dan demikian pula dengan kehidupan Anda. Tapi setelah Anda bisa menyesuaikan diri dengan prinsip-prinsip i tu, Anda mengalir mengikuti arusnya, bukannya berlawanan.
Hukum Tujuh memperlihatkan bahwa tak ada satu pun kekuatan yang cuma berkembang ke satu arah, dan bahwa energi terus berkembang bahkan di tengah rintangan dan interval. Sebagaimana oktaf, segala sesuatu dalam kehidupan ini berjalan dengan vibrasi. Tanpa vibrasi takkan ada gerakan, dan dengan demikian tak ada aktivitas yang bisa berjalan dengan cara apa pun juga.
Nah, saatnya kita memanfaatkan keinginan, potensi, bakat dan talenta diri kita untuk mencapai hidup yang sepenuhnya. dengan belajar dari hukum dan prinsip-prinsip yang sudah diajarkan sendiri oleh alam semesta ini.
sumber http://www.semuasaudara.com/motivasi/2009/07/7-hukum-alam-semesta/
Wassalam
Sutarman
- Belajar dapat duit dari Internet. Gratis Bulan Pertama, daftar www.peng-maya.co.cc
- Investasi paling aman tanpa terkena inflasi dengan modal sangat minimal www.tumpukanemas.co.cc
- www.sutarman-aceh.co.cc
Gagal Itu Wajib
Ada banyak sekali pembenaran untuk sudut pandang yang mengejutkan ini. Jude Wanniski, seorang ekonom politsi, menulis, “Semua keberhasilan adalah buah kegagalan. Perlu berkali-kali usaha untuk berhasil sebelum keberhasilan di raih. Bayangkan saja, berapa kali seorang anak gagal berusaha makan dengan sendok sebelum berhasil, apalagi dengan pisau dan garpu. Sukses, yang pasti, lebih baik dibanding gagal, tapi sukses pun tak akan mungkin ada tanpa gagal.”
Majalah Business Week mengangkat tema ini daam satu artikelnya belum lama ini, “Bagamana Kegagalan Melahirkan Keberhasilan”. “Setiap orang takut gagal,” tulis majalah tersebut. “Akan tetapi, terobosan juga lahir dari kegagalan. Perusahaan-perusahaan terbaik merangkul kegagalan dan belajar dari sana”. Memang semua perusahaan terkemuka pasti pernah gagal, tapi contoh terbaik merayakan kegagalan datang dari pesta yang digelar oleh Intuit, Inc. “Intuit baru saja serayakan sebuah kampanye pemasaran berani, yang gagal,” tulis BusinessWeek. “Perusahaan ini belum pernah menyasar wajib pajak, dan di tahun 2005 berusaha merangkul mereka lewat sebuah usaha yang gagal untuk menggabungkan kampanye menjadi wajib pajak dengan gaya hip-hop. Lewat situs Web bernama www.RockYourRefund.com, Intuit menawarkan diskon kepada kalangan muda untuk menelusuri situs Expedia Inc. Dan pengecer Best Buy serta fasilitas mentransfer pengembalian pajak langsung ke kartu Visa prabayar yang diterbitkan oleh raja hip-hop Russell Simons. “Proyek tersebut gagal total. Apa yang dilakukan ketua Intuit terhadap tim yang gagal tersebut? Menurut artikel tadi, “Didepan sekitar 200 orang pemasar Intuit, tim tersebut menerima penghargaan dari ketua Intuit Scott Cook. ”Sang ketua menyadari bahwa untuk sukses, Anda harus gagal sesekali, dan pertanyaan yang harus diajukan, adalah, apa yang dapat saya lanjutkan agar lebih baik?
Ingat!
Hanya kegagalan yang menjadi keberhasilan. Kegagalan bukan suatu pilihan-melainkan bagian dari proses anda berhasil.
Berani gagal bukan hanya ditunjukan oleh perusahaan-perusahaan terbesar di Amerika. Kegagalan juga bagian tak terpisahkan dari kesusesan berwirausaha. Debbi Fields, pendiri Mrs. Fields Cookies, mengatakan, “Yang penting adalah tidak takut mengambil resiko. Ingat, kegagalan terbesar adalah tidak mencoba.”
Akan tetapi, masih ada elemen kegagalan yang lebih penting dibanding kegagalan itu sendiri, yakni, mundur dan tak pernah mencoba lagi…. Jadi, anda gagal pada usaha terakhir untuk lolos sebuah tes, mengurangi berat badan, mendapat pasangan kencan, melalui sebuah usaha-lalu apa? Fatal jika anda tidak mau lagi berusaha.
“Kegagalan tidak dihitung,” kata motifator Frank Burford. “Jika menerimanya, anda akan berhasil. Yang menyebabkan sebagian besar orang gagal adalah setelah sebuah kegagalan, mereka berhenti berusaha”. Jadi, jika anda pernah memulai sebuah usaha dan gagal, bagus! Anda mendapatkan pelajaran berharga dan sekarang menjadi salah seorang anggota sebuah klub bergengsi, bersama semua orang sukses lainnya…
sumber http://www.semuasaudara.com/motivasi/2009/09/gagal-itu-harus/
Wassalam
Sutarman
- Belajar dapat duit dari Internet. Gratis Bulan Pertama, daftar www.peng-maya.co.cc
- Investasi paling aman tanpa terkena inflasi dengan modal sangat minimal www.tumpukanemas.co.cc
- www.sutarman-aceh.co.cc
Tuhan Mengabulkan Semua Do’a Kita
(Q.S Al Mumun:60)
Saya setiap hari berdoa, tapi kenapa tidak juga dikabulkan? Perkataan tersebut bukanlah hal baru, sebab hampir setiap manusia pernah mengucapkan sekaligus meragukan kebenaran Firman Alloh tersebut di atas.
Menurut saya ada beberapa hal yg menyebabkan doa kita TIDAK BERHASIL (bukan tidak dikabulkan ya..), diantaranya adalah karena anda berdoa tidak pada kondisi “Zero Area”. Anda berdoa masih membawa ego diri yg kuat, apa yg diucapkan tidak sesuai dengan yg ada dihati. Anda seringkali masih merasa sangsi akan terkabulnya doa dan tanpa disadari pula anda fokus “Pada Apa Yg Anda TIDAK Inginkan”, bukan Fokus Pada Yg Anda INGINKAN. Ahirnya yang terjadi adalah justru sesuatu yg kita TIDAK INGINKAN, sesungguhnya DOA KITA SUDAH TERKABUL….
Saya ingin sukses koq malah gagal terus? Saya ingin dapat pekerjaan, koq masih nganggur saja? Saya ingin lunas hutang koq malah tambah besar? Saya ingin kurus, koq malah tambah gemuk? Dan masih banyak doa yg kita inginkan tapi yg didapat malah justru sebaliknya. Sesungguhnya doa kita sudah dikabulkan, saya katakan lebih tegas lagi, YA..DOA KITA SUDAH DIKABULKAN 100%.
Mari kita buktikan, pada saat anda berdoa ingin sukses, bagaimana perasaan hati anda? Bagaimana perasaan syukur atas keberhasilan yg pernah anda peroleh selama ini? Atau seberapa besar nilai kekecewaan anda terhadap kekurangan yg telah anda dapatkan? Bagaimana penilaian anda pada orang-orang sukses? Misalnya, Orang sukses itu pelit, orang sukses itu sombong, dsb, dst. Semakin banyak penilaian negatif anda tentang orang sukses, maka sesungguhnya anda sedang berkata “SAYA TIDAK SIAP UNTUK JADI ORANG SUKSES, SEBAB ORANG SUKSES BANYAK NEGATIFNYA”. Saat berdoa ingin sukses, tetapi hati anda serba merasa kekurangan, berarti yg anda harapkan sebenarnya kekurangan itu. Nah, bukankah itu berarti doa anda sudah DIKABULKAN?
Jika masih bingung, mari kita lihat satu ilustrasi lagi…
Kita semua ingin hidup terbebas dari hutang, betul? Jika anda sepakat dengan saya menjawab betul, mari kita lihat sejenak dengan hati nurani. Hidup tanpa hutang itu enak….setuju? Pasti sebagian besar akan menjawab setuju, memang enak hidup tanpa hutang. Tapi saat anda berdoa ingin terbebas dengan hutang, apa yg anda rasakan? Betapa sesaknya dada anda membayangkan tagihan-tagihan yg menggunung. Intinya anda fokus pada besarnya hutang, bukan nikmatnya bebas dari hutang. Apa yg terjadi? Jika anda fokus pada besarnya hutang, maka tidak ubahnya anda menarik energi hutang semakin besar dalam kehidupan anda…
Sangat penting untuk menyelaraskan doa dan perasaan kita (alam bawah sadar), perasaan akan menarik energi sangat kuat dari alam semesta…jadi ketika doa kita tidak selaras dengan perasaan, maka energi dalam perasaan tersebut justru yg akan menarik sesuatu yg serupa dengannya….. (hukum Tarik Menarik)
Perasaan (alam bawah sadar) 88% lebih kuat dari pikiran kita 22%. Justru pikiran merupakan hasil dari perasaan kita….jadi hati-hati juga berusaha untuk berfikir positif jika perasaan kita justru sebaliknya….karena semakin kuat berusaha berfikir positif, kalau tidak selaras dengan hati yg terjadi adalah pikiran negatif yg semakin kuat….
Nah biar doa kita berhasil, mulailah selaraskan antara pikiran dan hati kita….
sumber http://www.semuasaudara.com/renungan/2009/03/tuhan-mengabulkan-semua-doa-kita/
Wassalam
Sutarman
- Belajar dapat duit dari Internet. Gratis Bulan Pertama, daftar www.peng-maya.co.cc
- Investasi paling aman tanpa terkena inflasi dengan modal sangat minimal www.tumpukanemas.co.cc
- www.sutarman-aceh.co.cc
Peluang Usaha Toko Online
Tahun 2008, saya yakin pemanfaatan media internet di Indonesia untuk pemasaran produk akan semakin meningkat. Selain karena jumlah mereka yang ‘melek’ internet meningkat, juga karena banyaknya media dan wadah pembelajaran online marketing. Ebook-ebook tentang bisnis internet semakin banyak. Kursus-kursus pemasaran internet bermunculan. Belum lagi liputan media massa terhadap pelaku bisnis berbasis online. Saya sendiri dan tim saya pernah diliput Majalah SWA, Majalah Pengusaha, Majalah DUIT, Majalah Bisnis Kita, Tabloid Kontan, Koran Malang Post, dll.
Peluang usaha Toko Online adalah salah satu peluang usaha yang bisa Anda coba. Toko online yang saya maksud adalah website yang digunakan oleh pelaku bisnis untuk memasarkan produknya. Produk bisa berupa barang atau jasa. Tapi, di tulisan ini saya ingin lebih fokus pada produk barang.
Bagaimana agar sukses di usaha toko online?
Berapa banyak toko online di Indonesia yang pernah Anda lihat? Berapa diantara mereka yang sukses? Tidak semua sukses bukan?
Kunci Sukses Membangun Toko Online
1. Membangun Tim
Ingin seberapa besarkah toko online Anda, bangunlah tim yang sesuai. Jika bermodal kuat, rekrutlah orang-orang yang berkompeten. Jika sudah beristri, Anda bisa menjadikan istri sebagai tim Anda. Orang-orang dekat Anda (saudara) juga bisa menjadi tim Anda. Memberikan pekerjaan kepada orang dekat bisa menjadi kekuatan spiritual yang membuat Anda sukses. Jika tidak memungkinkan membangun tim, mulailah seorang diri. Anda bisa merangkak dari bawah hingga Anda mampu dan siap merekrut tim yang tangguh.
Tanpa tim, usaha kita tidak akan berkembang dan bertahan lama.
2. Membuat Website yang Menjual
Website adalah pilar utama promosi Toko Online. Anda harus punya website sendiri. Bukan web gratisan. Sebaiknya berakhiran .com atau .net, karena ini yang sudah populer di masyarakat. Toh, biaya tahunan domain hosting hanya Rp 200.000. Website Anda harus bisa ‘menjual’. Artinya website Anda tersebut harus bisa mewakili Anda untuk menjadi sales yang memikat bagi pembeli. Website Anda harus bisa meyakinkan pengunjung bahwa Anda layak diajak bertransaksi. Cantumkan alamat jelas dan no telp yang mudah dihubungi. Cantumkan foto-foto produk dan foto-foto lain yang membuat pengunjung semakin percaya dengan Anda.
Website Anda harus terindek di search engine, dan mudah ditemukan untuk keyword yang berhubungan dengan produk Anda. Gunakan script toko online yang search engine friendly. Tidak semua script toko online ramah dengan search engine. Karena itu, saya lebih suka menggunakan blog untuk jualan online daripada script yang tidak ramah dengan mesin pencari. Dan saya rasa blog cocok bagi pemula. Apalagi untuk produk-produk yang harganya mahal dan tidak bisa order online secara langsung. Bisa juga blog menjadi web pendukung bagi toko online Anda.
3. Promosi Tepat
Siapa calon konsumen Anda ? Dimanakah Anda akan menemukan mereka ? Cara cepat dan tepat menemukan konsumen adalah dari search engine (google, yahoo, dll). Disinilah pentingnya SEO (search engine optimization).
Promosi yang lain adalah di iklan baris, iklan di web yang banyak pengunjungnya, PPC ataupun komunitas online. Tentu saja harus kembali lagi “Siapa Calon Konsumen Anda”.
4. Pelayanan
Lakukan pelayanan yang baik. Kecepatan pelayanan salah satu kunci utama. Bermitralah dengan jasa pengiriman barang terpercaya. Garansi produk juga penting. Jika usaha Anda bertambah besar, bentuklah tim yang tangguh.
5. Mental Wirausahawan Sukses
Usaha toko online adalah sama dengan usaha lainnya. Miliki mental wirausahaan yang sukses, antara lain :
- Pantang menyerah. Di bisnis apapun, kendala pasti ada.
- Sabar. Produk Anda mungkin laku di hari pertama, mungkin juga di tahun pertama.
- Berani menghadapi resiko. Resiko pasti ada. Tinggal bagaimana kita menghadapinya.
- Selalu mencari peluang. Boleh jadi bisnis pertama Anda gagal. Tapi itu bukan akhir segalanya, kan?
Peluang usaha toko online masih banyak. Silahkan cari peluang yang sesuai dengan Anda.
6. Belajar Seperlunya
Peran seperti apa yang Anda inginkan di toko online Anda? Itulah yang harus Anda pelajari. Anda tidak harus mempelajari semuanya.
Misalnya, Anda ingin memasarkan produk. Yang perlu Anda pelajari internet marketing dan dasar-dasar membuat web/blog (tidak harus ahli html). Bidang-bidang lain, bisa Anda serahkan ke tim Anda (produksi barang,pengiriman,promosi offline, dll).
7. Berbuat Baik dan Beramal
Perbuatan baik dan infaq-shodaqoh-zakat berbanding lurus dengan profit usaha Anda. Hal ini telah ditegaskan di Kitab Suci. Uang yang kita ‘keluarkan’ akan dibalas puluhan, bahkan ratusan kali lipat. Bisa hari itu juga, tahun depan atau minimal di akhirat. Saya sendiri sudah membuktikan hal ini. Dan ini berlaku untuk semua bisnis.
Nah… Itulah tips dari saya. Ini berdasarkan pengalaman pribadi lho.
Lalu, sebenarnya berapa sih potensi penghasilan peluang usaha toko online ini? Wah, kalau yang ini tergantung produk, penjualan dan bagaimana Anda mengembangkan bisnis tersebut. Bagi Anda yang sudah berbisnis online, pasti sudah bisa memperkirakan. Bagi Anda yang belum bisnis online, percaya saja bahwa potensinya di luar perkiraan Anda saat ini (…ehm?)
Al Arif
©2008
'Peluang Usaha Toko Online'
http://bisnis.pengusahaindonesia.com/peluang-usaha-toko-online.htm
Trims
Sutarman
- Belajar dapat duit dari Internet. Gratis Bulan Pertama, daftar www.peng-maya.co.cc
- Investasi paling aman tanpa terkena inflasi dengan modal sangat minimal www.tumpukanemas.co.cc
- www.sutarman-aceh.co.cc
Sedekah itu Gak Nunggu Ikhlas
Lain waktu,
"Pak ada mobil keliling yang suka minta sumbangan tuh di depan rumah", kata anak saya, "Bilangin gak ada ", jawab saya. "Belum tentu dananya juga bener disalurkan jangan2 dipake sendiri, daripada ngasihnya gak ikhlas mendingan gak usah aja" kata hati saya.
Lain waktu lagi,
"Pak nih ada edaran dari Panitia Pembangunan Mesjid di kompleks Bapak diminta jadi donatur untuk pembangunan Mesjid", kata istri saya. "Males ah, nyumbang pake diumumin segala, itu riya namanya nanti gak ikhlas jadinya", jawab saya.
Kata "ikhlas" menjadi senjata pamungkas saya sebagai tameng untuk tidak memberi.
Percuma memberi kalo gak ikhlas, dan sialnya ikhlas itu lama banget datangnya ke diri saya sehingga bertahun tahun saya menjadi orang yang jarang memberi.
Pertemuan saya dengan komunitas TDA di Milad 3 yang menghadirkan Ustad Lihan mengubah pola pikir saya dalam bersedekah. Buku2 dan ceramah Ustad Yusuf Mansur serta tulisan Ippho Santosa banyak memberi wawasan baru mengenai nilai2 sedekah.
Untuk bersedekah sebenarnya gak usah nunggu ikhlas dulu, lakukan aja sesering mungkin. Bisa saja dalam 10 kali kita bersedekah yang 6 tidak ikhlas awalnya tapi masih lumayan ada 4 yang ikhlas. Dan kalo sering bersedekah lama2 akan jadi kebiasaan sehingga Nilai ikhlasnya sudah lebih banyak lagi yang pada akhirnya nanti bersedekah itu sudah menjadi kebiasaan sehari2.
Kalo bersedekah ada unsur riya juga lakukan aja, toh yang rugi diri kita sendiri kalo yang menerima sih masih bisa merasakan kebahagian. Lumayan masih tidak merugikan orang lain.
Semua kegiatan yang baik memang awalnya harus dipaksa dulu sambil jalan diharapkan kesadaran mulai muncul.
Coba simak;
Sholat itu harus khusyu, memang kalo gak khusyu gak usah sholat?
Puasa itu harus bisa menjaga hawa nafsu, memang kalo gak bisa menjaga hawa nafsu gak usah puasa?
Bukannya lebih baik;
Sholat aja dulu nanti juga lama2 bisa khusyu
Puasa aja dulu nanti juga lama2 bisa menahan hawa nafsu
Sedekah aja dulu nanti juga lama2 bisa ikhlas.....
Jadi untuk bersedekah ternyata gak usah nunggu ikhlas dulu yang penting lakukan saja jangan dipikir jangan dihitung......Just Action !!!
Saat ini Divisi TDA Peduli sedang menggalang dana untuk acara Santunan Ramadhan TDA Peduli yang dikomandani oleh pak Dewanto dan pak Irwan Subik, Semoga sahabat2, rekan2 TDA Bekasi bisa ikut berpartisipasi dalam acara tersebut.
Salam berbagi
Ato Sunarto
sumber http://www.tangandiatas.com/?ar_id=NDIy
Trims
Sutarman
- Belajar dapat duit dari Internet. Gratis Bulan Pertama, daftar www.peng-maya.co.cc
- Investasi paling aman tanpa terkena inflasi dengan modal sangat minimal www.tumpukanemas.co.cc
- www.sutarman-aceh.co.cc
Bisnis Anti Bangkrut
Apa pasal? “Bagaimana kalau nanti tidak laku, gagal, rugi, lalu bangkrut?”. Begitu, atau kata-kata yang sejenis itu yang biasanya menjadi momok dalam diri sendiri sehingga urung memulai bisnis.
Lha kok, tiba-tiba ada orang yang dengan pede sekali bertanya : “Mau nggak, saya beritahu bisnis yang dijamin tidak akan rugi atau bangkrut?”.
Semua orang yang mendengar pertanyaan itu mak plenggong, setengah melongo (karena hanya setengah, maka mimik buruknya jadi tidak terlalu kelihatan). Lalu lubang telinga pun serta-merta di-jembreng lebar-lebar. Penasaran kepingin tahu kelanjutannya. “Wah, penting ini”, kata hatinya sambil pura-pura seolah tidak penting.
Orang itu lalu berkata : “Bisnis yang dijamin tidak akan rugi dan tidak akan menyebabkan bangkrut adalah memuliakan anak yatim, memberi makan orang miskin, tidak berlaku tamak alias kewajiban zakat dan sedekahnya dipenuhi, dan jangan berlebihan mencintai dunia“.
Nafas pun kemudian dilepas lega. Kalau itu dari dulu juga sudah tahu, kata hati orang-orang yang mendengarkan. Tiwas methentheng, telanjur konsentrasi, mendengarkan breaking news tentang trik berbisnis anti bangkrut, rupanya cuma itu. Ya, singkatnya adalah bisnis memberi. Jadi nama bisnisnya adalah “memberi”. Bukan bisnis jual pulsa, bisnis ritel, bisnis garmen, bisnis IT, bisnis mobil, tapi bisnis “memberi”.
Dari jaman batu pun memang begitu. Tapi ya bagaimana mau membiayai anak yatim atau orang miskin atau membayar zakat, lha wong cari penghasilan yang pas-pasan saja tidak pernah pas.
Itulah masalahnya, atau lebih tepat, tantangannya. Kebanyakan orang-orang ini terjebak dalam tempurung tengkurap, bahwa yang namanya memberi adalah mengeluarkan uang atau materi. Padahal yang dimaksud oleh si pembicara tadi bahwa memberi itu bisa juga berupa ilmu, pengalaman, tenaga, pikiran, senyum, waktu dan tempat (seperti sering diberikan oleh MC), serta banyak hal-hal lain yang tidak berarti mengeluarkan uang. Yaaa paling-paling sekali waktu njajakke, mentraktir.
Dengan kata lain, terjemahan dari pesan si pembicara tadi adalah, kalau belum punya penghasilan ya memberilah dengan tanpa mengeluarkan uang. Kalau penghasilannya masih sedikit, ya memberilah sedikit dari yang sedikit itu. Kalau penghasilannya sudah banyak, ya memberilah lebih banyak dibanding yang sedikit tadi. Kalau habis? Isi ulang. Mudah, kan?
Maka, kata si pembicara : “Kalau bisa dan yang terpenting ikhlas melakukan itu, maka Insya Allah digaransi tidak akan merugi dan tidak bakal bangkrut”. Sebab yang mengeluarkan kartu garansi adalah Tuhan yang tidak pernah pu-tippu (malah sering menjadi korban penipuan, itupun tidak pernah jera membagi rejeki-Nya meski bolak-balik ditipu).
Kalau sebenarnya memulai bisnis yang dijamin pasti untung itu begitu mudahnya, kenapa tidak juga mulai dari sekarang? Mulailah dengan bisnis “memberi”. Setelah itu, setelah materi berhasil dikumpulkan sedikit demi sedikit, lalu kembangkan dan majukan bisnis “memberi” itu dengan bisnis-bisnis turunannya. Seperti misalnya jual baju (baru maupun bekas), jual ayam (hidup atau mati), jual komputer (baru atau rekondisi), jual makanan (mentah atau matang), dan banyak jual-jual lainnya yang (sekali lagi) jangan lupa untuk terus menjaga bobot kualitas banyak “memberi”.
Si pembicara lalu menambahkan pesannya : “Kemudian berbisnislah dengan mengikuti sifat-sifat nabi Muhammad saw., yaitu sidik (berkata benar), amanah (dapat dipercaya), tabligh (menyampaikan yang sebenarnya) dan fathonah (cerdas)”. Ini adalah empat sifat wajib Rosulullah yang wajib pula diteladani oleh umatnya.
Kedengarannya seperti pelajaran agama Islam. Padahal substansinya tidak semata-mata belajar ilmu tauhid. Karena si pembicara adalah seorang yang beragama Islam, maka pedoman yang disampaikan pun meneladani nabinya umat Islam. Namun sebenarnya apa yang disampaikan oleh si pembicara itu adalah sifat-sifat atau perilaku manusia yang sangat universal. Agama atau keyakinan apapun di muka bumi (termasuk aliran sesat), kurang-lebihnya juga menyandarkan perilaku normatif yang hampir sama secara substansi karakteristiknya. Dengan demikian, anjuran si pembicara itu sebenarnya berlaku umum bagi siapa saja.
Jika demikian mudahnya, mari kita memulai bisnis lalu kita ikuti anjuran si pembicaa tadi dan kita buktikan bahwa kita tidak akan bangkrut. Namun barangkali perlu disadari, kalau sudah niat ingsun mau action, ya action-lah sampai tuntas. Terkapar terengah-engah di tengah jalan adalah bagian dari proses pembelajaran sebelum dada menyentuh garis finish. Begitu kira-kira yang telah disampaikan oleh si pembicara dengan penuh keyakinan untuk meyakinkan.
***
Si pembicara yang sangat pede dengan jurus-jurus bisnisnya itu pada kartu namanya tertulis Haji Nuzli Arismal atau lebih dikenal dengan Haji Alay, yang juga adalah salah seorang sesepuh komunitas “entrepreneur” TDA (Tangan Di Atas). Beliau adalah seorang pebisnis yang sudah komplit makan asam, garam, gula dan jamu. Jatuh-bangun, malang-melintang, susah-gembira, adalah bagian dari perjalanan bisnisnya. Pasar Tanah Abang adalah “kampung halamannya”, dan sekarang beliau menjabat Ketua Umum Syarikat Masyarakat Industri & Pasar Indonesia (SMI&PI). Di usia senjanya, beliau tetap bersemangat empat-lima untuk mengompori dan menginspirasi para pebisnis muda.
Hari Minggu, 18 Januari 2009 yll, Haji Alay hadir di desa Manggung, kecamatan Ngemplak, kabupaten Boyolali, berada di tengah-tengah warga komunitas TDA Joglo, dalam rangka menunaikan bisnis “memberi”-nya. Haji Alay berkenan berbagi kepada siapa saja yang membutuhkan tanpa sedikitpun mengharapkan imbalan. Kualitas bisnis “memberi”-nya sudah pada level post-advance. Para entrepreneur muda yang haus akan pencerahan pun berdatangan dari beberapa wilayah di Jawa Tengah, guna ngangsu kaweruh (berguru) kepada sang guru.
Semoga ilmu yang diturunkan dapat diwarisi dan diamalkan. Diwarisinya sih gampang, wong dari jaman baheula ilmu itu ya memang begitu, tapi mengamalkannya itu……
Madurejo - Sleman, 28 Januari 2009
Yusuf Iskandar
http://madurejo.wordpress.com
sumber http://www.tangandiatas.com/?ar_id=MjU0
Trims
Sutarman
- Belajar dapat duit dari Internet. Gratis Bulan Pertama, daftar www.peng-maya.co.cc
- Investasi paling aman tanpa terkena inflasi dengan modal sangat minimal www.tumpukanemas.co.cc
- www.sutarman-aceh.co.cc
Tips dan Trik Mengajukan Kredit Bank
1. Tentukan dulu kebutuhan anda. Kebutuhan apa yang anda inginkan untuk dibiayai bank. Untuk karyawan biasanya lebih simple, beli rumah, beli kendaraan, dst. Sementara untuk professional dan pengusaha lebih kompleks. Apabila yang anda perlukan adalah suntikan untuk perputaran modal, misalnya untuk mengurangi hutang dagang sehingga harga yang didapat lebih murah, atau untuk memperbanyak inventori/persediaan barang, maka yang diajukan adalah kredit modal kerja, seperti rekening Koran, kredit akseptasi dsb. Sementara bila yang anda butuhkan adalah pembiayaan pembelian fixed asset seperti mesin, kendaraan, bangunan ruko, gudang dll, ajukan kredit investasi.
2. Estimasikan kemampuan pembayaran (payback ability) anda. Dari laporan keuangan atau gaji/pendapatan yang anda peroleh setiap bulannya, ambil titik aman bahwa besarnya kewajiban pembayaran tidak lebih besar dari 30% pendapatan bersih anda (DBR umum setiap bank adalah 30-35% dari total pendapatan ). Contoh: Vidi dan suaminya memiliki total penghasilan Rp 3.000.000, maka jadikan patokan dalam diri Vidi kalau besar angsuran nanti tidak boleh lebih dari Rp. 1.000.000 perbulannya nanti. Untuk pengusaha, hitung tingkat DBR anda dari Nett Profit jangan Gross (untuk lebih amannya)
3. Periksa pemenuhan syarat administrasi anda. Untuk karyawan, pastikan anda telah bekerja di perusahaan anda lebih dari 2 tahun (ada juga bank yang menerapkan lebih dari itu), status pendapatan tetap (adanya komponen gaji tetap, untuk dihitung dalam perhitungan DBR), untuk pendapatan yang sifatnya hanya komisi (tidak tetap) biasanya bank akan cenderung menolak. Demikian juga untuk professional dan pengusaha, paling tidak ijin praktek/usaha di atas dua tahun dari tanggal terbit, atau telah menjalankan usahanya selama di atas dua tahun.
4. Perhatikan data dan fisik jaminan anda. Untuk dokumen pastikan sertifikat yang absah dan berlaku. Untuk SHGB, pastikan jangka waktu berlakunya masih lama minimal tidak lebih dari jangka waktu kredit yang akan diajukan. Untuk fisiknya jaminan tanahnya sendiri: (hampir) semua bank menginginkan jaminan yang marketable (artinya bila ada masalah kredit dan terjadi penyitaan, bank akan mudah menjual jaminan itu), untuk itu jaminan harus memiliki akses jalan (di pinggir jalan), biasanya yang masuk 2 mobil - sekitar lebar 3.5-4 meter, jaminan di lokasi strategis (bukan daerah terpencil/pinggiran yang cenderung tidak berkembang), jaminan tidak terletak di tebing/lereng/daerah miring/daerah pemakaman/daerah rumah ibadah (misal masih satu lokasi dengan rumah ibadah), jaminan bangunan harus memiliki IMB, fisik bangunan harus baik dan kokoh. Untuk kendaraan pun demikian , penilaiannya lebih mudah.
Mobil baru tinggal disesuaikan dengan data dealer, mobil bekas kondisinya harus masih prima, tahunnya masih muda, dll. Jumlah kredit yang akan diberikan bank umumnya maksimum berkisar antara 70-80% dari nilai jaminan menurut taksiran bank.
5. Pastikan anda tidak memiliki catatan cacat perbankan pada tahun berjalan (saat anda mengajukan kredit tersebut. Bank memiliki jaringan data yang online seluruh negeri, di bawah jaringan server BI. Ada 2 macam data yang dapat dicek. Pertama DHBI yakni daftar hitam yang didapatkan seorang
pemiliki rekening giro apabila dia telah memberikan cek atau bilyet giro kosong melebihi batas ketentuan BI, kedua Data Kolektibilitas yang menunjukkan data kredit yang dimiliki calon debitur suatu bank, yang sudah ada. Misalnya Vidi telah memiliki kredit di Bank Jabar dengan kolektibilitas
lancar, maka Vidi dapat mengajukan kembali kredit di bank lain bila memenuhi syarat. Hal pertama yang dilakukan oleh suatu officer bank dalam memeriksa pengajuan kredit adalah Cek DHBI dan Cek Kolektibilitas. Data yang dilihat adalah berdasarkan nama, no KTP/ID, dan NPWP. Apabila anda pernah masuk dalam kedua list tsb, namun pada saat anda mengajukan sudah ter-rehab, sudah beres dan lancar, maka tidak menutup kemungkinan untuk melanjutkan pengajuan.
6. Siapkan rekening tabungan atau giro yang mencerminkan pendapatan anda. Terutama sekali untuk first impression bagi pihak bank. Saat ini bank akan lebih melihat data rekening anda dibanding data laporan keuangan atau gaji yang umumnya dapat dibuat buat. Apabila anda sebagai pengusaha mengatakan bahwa omzet anda per bulan 100juta, maka bank akan meminta keluar masuknya uang dalam rekening anda minimal 80% dari jumlah omzet anda tsb.
Bank akan melihat ke jumlah transaksi per bulannya BUKAN pada saldonya. Biasanya rekening yang diminta adalah data selama tiga bulan, maka saya sarankan bila anda akan mengajukan bulan April, pastikan data jumlah transaksi pada rekening anda Januari - Maret telah mencerminkan omzet/pendapatan. Jangan ragu untuk lebih mengaktifkan mobilitas transaksi di rekening anda
7. Pilih bank dengan total servis terbaik: tingkat suku bunga yang tidak mahal (dalam satu periode, masing masing bank memiliki tingkat suku bunga kredit sendiri), bunga efektif, jenis kredit yang ditawarkan lengkap (ada bank yang hanya melayani KPR, dll) sehingga anda bisa mendapatkan kredit
yang sesuai dengan kebutuhan, biaya biaya yang terkait dengan kredit yang paling bersaing (perhatikan iklan dari bank: misal bebas biaya notaris, suku bunga paling rendah, dsb, gunakan kesempatan tersebut), pilih bank yang menjanjikan proses pengajuan kredit tidak lama (waktu yang umum biasanya maksimal dua mingguan), pilih bank yang mendapat rekomendasi bagus dari teman/partner atau relative lain terutama terkait dengan customer maintenance/relationship, pilih bank yang teknologinya cukup canggih sehingga memudahkan anda untuk bertransaksi apa saja terkait dengan bank tersebut (bayar angsuran lewat mobile banking/otodebet, dll).
8. Ada baiknya anda mencari rekomendasi dari debitur yang telah lebih lama berhubungan baik dengan bank tersebut. Bank umumnya akan melakukan trade checking, baik itu dengan perusahaan tempat anda bekerja (untuk karyawan), dengan supplier/pesaing/pelanggan (untuk profesional dan pengusaha). Info trade checking yang kurang baik bisa langsung menurunkan penilaian bank terhadap anda.
9. Gunakan fasilitas kredit sesuai dengan tujuan awal. Seringkali terjadi kemacetan kredit akibat terjadinya kesalahan pemakaian. Misalnya kredit modal kerja digunakan untuk membangun rumah, akibatnya modal kerja anda tidak bertambah, sementara dengan adanya kredit berarti anda seharusnya meningkatkan keuntungan untuk membayar kewajiban kredit, sehingga akhirnya anda tidak mampu membayar pada bank.
10. Terlepas dari semua itu, perhitungkan baik baik oleh anda bahwa dengan pemberian kredit ini akan membantu anda, bukannya justru menyulitkan anda di kemudian hari (lihat contoh perhitungan bunga). Satu hal yang harus diperhitungkan: ambil payback ability anda terkecil untuk dijadikan acuan pengajuan besarnya kredit. Satu pesan saya, dalam perjanjian kredit hampir 99.9%, posisi bank sangat terlindungi oleh hukum terkait. Sehingga bila terjadi masalah kredit, umumnya di pengadilan bank biasanya akan selalu menang. Oleh karena itu, jangan ambil kredit bank kalau anda ragu dengan
kemampuan payback anda. Jangan karena tergiur besarnya uang yang diterima di awal yang cukup besar, tapi pikirkan nanti setiap bulannya anda harus membayar kewajiban pada bank.
Semoga bermanfaat bagi yang membutuhkan.
sumber http://www.tangandiatas.com/?ar_id=Mjcw
Trims
Sutarman
- Belajar dapat duit dari Internet. Gratis Bulan Pertama, daftar www.peng-maya.co.cc
- Investasi paling aman tanpa terkena inflasi dengan modal sangat minimal www.tumpukanemas.co.cc
- www.sutarman-aceh.co.cc
Hati-hati dengan Fokus Anda, Ia Akan Jadi Kenyataan
Kalau kita fokus kepada yang negatif, pasti itu akan jadi kenyataan. Kita sering tanpa sengaja memfokuskan perhatian kepada yang negatif. Mungkin itu sudah nature-nya kita atau pengkondisian dari lingkungan. Secara otomatis kita akan selalu fokus kepada yang negatif. Contohnya: Anda mengalami kendala untuk memulai usaha. Alasannya adalah waktu yang terikat dengan urusan kantor. Kenyataan yang akan terjadi adalah, anda tidak akan pernah memulai karena fokus anda adalah kepada ALASAN yang pada akhirnya akan menjadi penghambat anda untuk maju bertindak.
Kita fokus kepada masalah, yang terjadi adalah masalah semakin bertambah. Fokus kepada alasan, maka akan semakin banyak hambatan yang dihadapi. Fokus kepada kekurangan, maka kita akan semakin kekurangan. Begitulah kekuatan pikiran ini mengarahkan kita kepada yang kita pikirkan. Pikiran bawah sadar kita tidak bisa membedakan yang negatif atau positif. Baginya, semua adalah positif. Kalau tidak percaya, coba ikuti tes berikut ini: Saya ingin anda TIDAK membayangkan gajah. Apa yang terjadi? Pikiran anda pasti membayangkan gajah.
Kebalikan dengan itu, kalau kita fokus kepada yang positif, itu pun akan jadi kenyataan. Kalau kita fokus untuk menjadi kaya, kita akan jadi kaya. Kalau kita fokus kepada gaya hidup sehat, kita akan sehat. Kalau kita fokus kepada mencintai, kita akan dicintai. Kalau kita fokus kepada memberi, kita akan menerima. Kalau begitu, sebaiknya mulai saat ini kita harus bertekad untuk selalu memfokuskan pikiran kita kepada yang positif: kaya, sehat, bahagia, senang dan sebagainya.
Sayangnya lingkungan kita selalu mengarahkan kita kepada yang negatif. Mulai dari lingkungan keluarga, kerja, bahkan pemerintah pun tanpa sengaja selalu mengarahkan pikiran kita kepada yang negatif dan pesimis. Coba saja anda ikuti berita di koran, tv, radio. Berapa persentase berita negatif atau positif? Pasti kebanyakan yang negatif. Kalau begitu berhentilah nonton tv, baca koran, dengar berita radio yang isinya negatif itu. Keluarga dan teman-teman juga sering membawa kita kepada yang negatif. Komentar-komentar negatif dan umpatan-umpatan kekecewaan sering kita dengar dari lingkungan pergaulan sehari-hari. Kalau begitu, tinggalkan saja teman atau lingkungan yang seperti ini. Minimal, bentengi pikiran kita agar tidak tercemari pikiran negatif itu. Selanjutnya, cari lingkungan baru yang positif, produktif dan saling mendukung.
Saya pun sering tanpa sadar terjebak kepada pikiran negatif. Kalau sudah masuk kepada pikiran seperti ini, rasanya seperti menarik pikiran negatif lainnya. Badan pun rasanya seperti lelah dan lemas. Amarah dan pikiran negatif itu rupanya menyedot energi tubuh kita. Jika sudah terjadi seperti ini, biasanya saya segera tersadar akan kesalahan fokus ini. Segera saya balikkan pikiran menjadi positif. Hati pun kembali tenang. Tubuh pun kembali berenergi.
Ayo, mulai saat ini fokuskan perhatikan kepada yang positif. Bergaullah dengan orang-orang positif. Baca, dengar, lihat yang positif. Arahkan pikiran hanya kepada yang positif. Ubah yang negatif jadi positif. Berhentilah langganan koran. Jangan nonton berita tv. Mulailah baca buku yang positif. Berlanggananlah bacaan-bacaan yang positif yang isinya adalah peluang, solusi, inovasi, dan inspirasi sukses. Sekarang juga. Jika yang masuk ke otak kita positif, yang keluar pun pasti positif.
oleh Roni Yuzirman
sumber http://www.tangandiatas.com/?ar_id=Njk=
Trims
Sutarman
- Belajar dapat duit dari Internet. Gratis Bulan Pertama, daftar www.peng-maya.co.cc
- Investasi paling aman tanpa terkena inflasi dengan modal sangat minimal www.tumpukanemas.co.cc
- www.sutarman-aceh.co.cc
Bagaimana Agar Bisnis Kita Diliput Media?
Bagaimana caranya agar bisnis kita diliput oleh media? Kalau cuma menunggu mungkin terlalu pasif. Berikut ini adalah pengalaman saya pribadi selaku pemilik bisnis Surabi Arab yang terletak di Jl. Pajajaran No. 1 Bogor.
Walaupun tempat saya baru dua bulan (pada saat diliput) dan tidak terlalu besar tetapi warung surabi sudah mendapat perhatian beberapa media cetak maupun televisi. Radar Bogor, Jurnal Bogor, Koran Sindo dan Tabloid Saji, masing-masing memuat liputan satu halaman penuh. Liputan menarik Surabi Arab juga tayang di Trans TV, RCTI, Liputan 6, MetroTV.
Jadi, apa kiat yang saya terapkan sehingga Surabi Arab mendapat perhatian media? Ingat bahwa media itu butuh tulisan. Masing-masing wartawan pasti ada tekanan di tiap rapat redaksi untuk menulis apa di edisi berikutnya. Nah, yang kita lakukan adalah membantu mereka untuk menemukan tulisan yang tepat bagi media mereka.
Dan, ini yang saya lakukan:
1. Kita buat sesuatu yang unik pada produk kita (ini sangat penting untuk menarik perhatian media). Kasus saya, saya membuat menu yg unik yaitu surabi ice cream. Surabi ini sangat jarang dijadikan menu oleh warung surabi lainnya. Perpaduan antara adonan surabi dan ice cream ternyata menghasilkan rasa yang sensasional.
2. Kita buat surat undangan ke pemimpin redaksi masing-masing media sebanyak-banyaknya. Isi dari surat ini, produk kita harus terlihat sangat unik dan menarik bagi mereka untuk meliputnya.
3.Surat kita fax ke kantor redaksi (fax lebih efektif karena cepat dan pasti dibaca). Nomor fax masing-redaksi dapat kita cari melalui googling atau kita beli koran dan majalahnya.
4. Kita siap menunggu telpon dari mereka dan siap untuk diliput.
Selamat mencoba!
sumber http://www.tangandiatas.com/?ar_id=MTg4
Trims
Sutarman
- Belajar dapat duit dari Internet. Gratis Bulan Pertama, daftar www.peng-maya.co.cc
- Investasi paling aman tanpa terkena inflasi dengan modal sangat minimal www.tumpukanemas.co.cc
- www.sutarman-aceh.co.cc
10 Kebohongan Israel
Borok dan kejahatan Israel makin gencar diungkap berbagai media. Terakhir, seorang penulis juga jurnalis asal Belgia, Michel Collon, secara sistematis mengungkap kebohongan itu lewat sebuah buku berjudul 'Israel, let's talk about It'. Dalam buku itu dia mengungkapkan bahwa selama bertahun-tahun media Barat memuat dusta untuk mendukung keberadaan Israel.
Dalam bukunya, dia mencatat ada 10 kebohongan besar yang sengaja disebar Israel untuk mendukung pendudukannya atas wilayah Palestina. Berikut ini adalah 10 kebohongan besar Israel yang selalu disiarkan oleh media-media Barat pada umumnya.
- Israel menyebutkan bahwa pembentukan negara Yahudi itu merupakan reaksi atas pembunuhan massal pada Perang Dunia II. Menurut Collon, konsep negara Israel sudah dimunculkan pada Kongres Zionis I di Basel tahun 1897, jauh sebelum Perang Dunia II meletus.
- Warga Yahudi memerlukan kembali ke tanah leluhurnya, karena di tahun 70 M mereka terusir. Seorang sejarawan Yahudi, Shlomo Sand juga yang lain yakin bahwa tidak ada eksodus, sehingga istilah 'kembali' tidak lagi diperlukan.
- Pernyataan bahwa saat diduduki, Palestina adalah wilayah tak berpenghuni. Padahal, rekaman sejarah menunjukkan bahwa di abad ke-19, hasil pertanian Palestina telah diekspor ke berbagai negara, termasuk Perancis.
- Warga Palestina pergi dengan kerelaan untuk meninggalkan kampung halamannya. Kabar bohong ini terus dihembuskan Israel. Illan Pappe dan Benny Morris, pengamat sejarah, memberikan kesaksian bahwa warga Palestina terusir dengan pemaksaan dan kekerasan.
- Di mata dunia, Israel terus mendengungkan dirinya sebagai satu-satunya negara demokratis di kawasan Timur Tengah. Faktanya, Israel dikelola oleh rezim yang tidak punya hukum yang mendefinisikan batas wilayahnya. Para pemimpin Israel terus meniupkan semangat ekspansionisme dengan mencaplok wilayah-wilayah di sekitar area yang kini diduduki. Hukum yang mereka gunakan juga sangat rasis, hanya memihak Yahudi dan Zionis.
- Israel selalu menyebut bahwa dukungan Amerika Serikat (AS) datang untuk menegakkan demokrasi. Padahal ini omong kosong, karena dana yang dikirim AS senilai 3 miliar dolar AS per tahun adalah untuk menyerang negara tetangga Israel dan melancarkan aliran minyak dari Timur Tengah.
- Perundingan yang digagas AS untuk mendamaikan Israel dan Palestina adalah pura-pura. Mantan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Javier Solana, jelas-jelas pernah menyatakan bahwa Israel adalah anggota ke-21 Uni Eropa. Sebaliknya, dia tidak pernah mau mengakui Palestina. Eropa juga merestui penyerangan Israel ke Gaza.
- Istilah anti-semit juga menjadi alat kebohongan bagi Israel. Semua pengritik Israel dianggap anti-semit, meski sesunggunya mereka mengkritik rezim yang diskriminatif dan rasis.
- Isu terorisme juga didorong untuk terus memojokkan Palestina. Perjuangan Hamas untuk mengusir penjajahan dianggap sebagai aksi terorisme. Padahal pendudukan Israel-lah yang sebenarnya bentuk nyata aksi terorisme terlembaga yang didukung negara-negara raksasa.
- Israel dan para pendukungnya terus mengkampanyekan bahwa masalah Palestina tidak akan pernah bisa terselesaikan dengan menebar kebencian atas Israel. Padahal, satu-satunya solusi yang bisa menyelesaikan ada dengan membangkitkan publik untuk menekan AS dan negara-negara di Eropa yang mendukung Israel, juga mendorong media untuk memberitakan secara jujur kondisi yang terjadi di Palestina.
sumber: http://politikana.com/baca/2010/06/28/10-israel-big-lies.html
trims
sutarman
- Belajar dapat duit dari Internet. Gratis Bulan Pertama, daftar www.peng-maya.co.cc
- Investasi paling aman tanpa terkena inflasi dengan modal sangat minimal www.tumpukanemas.co.cc
- www.sutarman-aceh.co.cc
Senin, 28 Juni 2010
Laskar Pelangi, Laskar Franchisee
Mereka adalah (sayangnya) sekelompok kecil franchisee yang lain dari yang lain. Mereka adalah franchisee yang masuk dalam "club of excellence". Seperti halnya Laskar Pelangi, mereka berani bermimpi besar, dan tak sebatas itu, mereka juga mampu mewujudkan mimpi-mimpi besar tersebut. Mereka mampu membesarkan franchise yang dipegangnya secara extraordinary sebagai buah dari kerja keras, inovasi, keberanian mengambil risiko, imajinasi, dan kengototan dalam menggapai visi yang sudah mereka gariskan.
Fabian Gelael adalah salah satu sosok "anggota" dari Laskar Franchisee ini. Kenapa? Karena orang ini hebat. Sebagai franchisee merek global Kentucky Fried Chicken (KFC) Fabian punya cara nyeleneh-kreatif-inovatif dalam membesarkan bisnis franchise-nya. Terobosannya "out-of-the-box" sehingga sama sekali tak terpikirkan oleh satupun pemain di industrinya. Menariknya, karena idenya keterlaluan dan tak umum, si franchisor di Amerika tegas-tegas menentangnya. Tapi, seperti halnya anggota Laskar Pelangi, Fabian tak gapang gentar, tetap ngotot, dan ngeyel dengan ide gilanya. Kengototannya berbuah, ide yang belum pernah diterapkan oleh satupun gerai KFC di seluruh dunia itu pun diterima.
Ceritanya bermula ketika pamor KFC di Indonesia memudar di akhir tahun 1990-an oleh serangan membabi-buta McDonald's yang memang waktu itu brand-nya lebih cool, lebih fresh, dan lebih menggigit di mata konsumen. Memang KFC datang ke Indonesia lebih dulu dengan gerai yang jauh lebih banyak, namun karena brand kurang terkelola secara baik KFC menjadi menua dan kehilangan rohnya. Ide gila yang dijalankannya adalah membentuk perusahaan musik, sebuah label indie yang dijadikannya senjata pemasaran ampuh, yaitu Music Factory. Dari sini ia membesut program KFC Music Hit List dan meluncurkan album-album indie baik single maupun kompilasi. Karena gerai KFC bertebaran di seantero negeri, maka album-album itu diputar dan dijual di seluruh gerai KFC. Jadi di samping jualan ayam goreng, KFC juga jualan album Indie.
Tak hanya itu, Fabian juga me-repositioning konsep gerainya dari "warung ayam goreng" menjadi "kafe gaul" tempat anak muda nongkrong. Mau tahu? Lihatlah flagship-nya di KFC Kemang. Positioning "kafe gaul tempat anak muda nongkrong" ini belakangan terbukti ampuh untuk membedakan diri dari positioning McD yang sudah terlanjur kokoh dipersepsi sebagai "tempat kumpul keluarga bersama anak-anak."
Kenapa Fabian mendirikan label indie? Karena ia bermimpi mencetak bintang yang akan menjadi duta, menjadi brand ambasador bagi KFC - Juliette, Antique, cs. Brand ambasador inilah yang kemudian dikelilingkan konser di SMA-SMA untuk membangun komunitas dan fanatisme pelanggan. Ambasador ini terbukti ampuh tak hanya dalam memperkuat ekuitas merek KFC tapi juga menghasilkan penjualan, karena di setiap konser KFC tak ketinggalan untuk jualan ayam goreng.
Anggota lain Laskar Franchisee adalah teman saya, Yoris Sebastian. Pada saat menjadi GM Hard Rock Cafe Yoris juga melakukan gebrakan-gebrakan nyeleneh yang justru tidak dikenal di negeri asal franchisor-nya. Kalau Fabian adalah owner maka Yoris adalah profesional. Pada masa kepemimpinanya, Hard Rock Cafe diekstensi menjadi stasiun radio dan hotel di Bali yang sukses. Menariknya, konsep ekstensi ini sebelumnya tak dikenal di negeri asal franchise tersebut.
Anggota Laskar Franchisee memang belum banyak. Tahu sebabnya? Sebabnya kebanyakan franchisee kita mengambil jalan aman, konvensional, dan tak nyrempet-nyrempet risiko. Cukup berpangku-tangan, pasif kalau soal membangun merek. Ya, karena mereka berpikir membangun merek adalah jatah pekerjaan franchisor. Cukup mengikuti SOP yang dipatok franchisor tanpa pernah berpikir kreatif, inovatif, apalagi nyeleneh. Pokoknya business as usual. Menjadi robot yang dijalankan (melalui "remote control") oleh sang franchisor dari negeri seberang sono. Menyedihkan memang!!!
Pertanyaan penutup saya singkat saja: "Siapa mau menyusul menjadi anggota baru Laskar Franshisee?"
oleh Yuswohady - MarkPlus Institute of Marketing
sumber http://www.tangandiatas.com/?ar_id=MjEx
trims
sutarman
- Belajar dapat duit dari Internet. Gratis Bulan Pertama, daftar www.peng-maya.co.cc
- Investasi paling aman tanpa terkena inflasi dengan modal sangat minimal www.tumpukanemas.co.cc
- www.sutarman-aceh.co.cc
Faktor Kali Dalam Bisnis
Usaha yang lambat biasanya karena sistimnya masih menggunakan factor penjumlah misalnya 2 + 2 = 4, 4 + 4 = 8, 16 + 16 = 32. Ini juga bisa maju, tapi agak lebih lambat. Tapi bila Anda punya usaha yang memiliki faktor kali akan jadi seperti ini: 2 x 2 = 4, 4 x 4 = 16, 16 x 16 = 256. Jauh lebih besar hasilnya.
Usaha apa contohnya yang memiliki faktor kali? Semua usaha punya factor kali. Cuma jenisnya berbeda-beda. Misalnya usaha rumah makan, salah satu faktor kalinya adalah lokasi yang ramai. Lihat saja restoran McDonalds di Sarinah Thamrin menjadi 10 besar paling ramai di dunia karena faktor kalinya adalah lokasi yang strategis dan ramai.
Usaha eceran faktor kalinya adalah lokasi yang ramai dan banyaknya jumlah cabang. Usaha grosir faktor kalinya adalah pelanggannya yang membeli dalam jumlah banyak dan berulang-ulang.
Hanya itu? Masih banyak lagi. Misalnya publikasi, iklan, promosi, tenaga sales. Berikut ini uraiannya.
*Menggunakan Publikasi*
Ingat dengan ayam bakar Wong Solo? Restoran ini “meledak” omsetnya gara-gara seorang seorang wartawan menulis berita tentang usaha ayam bakar yang saat itu masih di kaki lima di kota Medan dengan judul “Sarjana Menjual Ayam Bakar”. Jadi tulisan di koran itu telah menjadi faktor kali. Memang pemiliknya Puspo Wardoyo pintar sekali memanfaatkan publikasi seperti mengadakan Poligami Awards, membuat menu Jus Poligami.
Contoh lain: jaringan bisnis MQ Corporation milik AA Gym dengan publikasi dari segi spiritual, The Body Shop dengan publikasi dari segi kepedulian lingkungan hidup, Moamar Emka dengan buku Jakarta Undercover, Dewi Lestari dengan buku Supernova.
*Menggunakan Iklan atau Promosi*
Baru-baru ini saya melihat langsung toko roti baru namanya BreadTalk di Mal Taman Anggrek. Saya saksikan pembelinya rela antri sampai hampir sepuluh meter untuk membeli roti yang katanya lebih enak itu. Kenapa bisa begitu ramai sementara toko roti lain di tempat yang sama tidak seramai itu? Karena faktor kali dari iklan dan promosi di Metro TV dengan menggunakan para artis ternama. Iklan tersebut menggugah rasa ingin tahu penonton untuk mencobanya.
Contoh lain: DRTV.
*Menggunakan Tenaga Pemasaran/Sales*
Anda tahu jaringan toko kredit Columbia? Kebetulan saya sendiri kenal dengan pemiliknya, Bapak Leo Chandra. Katanya, tahun lalu omsetnya mencapai Rp. 1,2 trilyun. Apa kiatnya? Dia tidak menggunakan iklan atau membuka outlet di lokasi yang ramai dan strategis. Tapi dia menggunakan 20.000 tenaga sales di seluruh Indonesia.
Toko-toko sepatu di PIK Pulo Gadung juga menerapkan hal serupa, yaitu dengan menggunakan tenaga pemasar lepas (freelance) yang dibekali dengan brosur dan katalog gambar produk. Jadi, para pembeli tinggal memilih melalui katalog tersebut.
Contoh lain: perusahaan network marketing/MLM, kartu kredit Citibank, bahkan partai seperti Partai Keadilan Sejahtera juga menggunakan strategi pemasaran langsung (direct selling). Saat dalam Pemilu 1999 dengan 15.000 kader yang mentargetkan 1 orang menggaet 20 orang pemilih, partai ini berhasil mendapat 1.4 juta suara. Saat ini dengan sistim pendekatan yang sama telah terkumpul 400.000 kader. Berapa nanti perolehan suaranya di tahun 2004 bila 1 orang kader menggaet 20 pemilih?
*Menggunakan Tokoh atau Model*
Baterai ABC menguasai 90% lebih pangsa pasar baterai di Indonesia. Saat saya berkunjung ke pabriknya di Daan Mogot bulan Desember tahun lalu, Ibu Herlili Sumampouw, manajer periklanannya membuka rahasia bahwa salah satu faktor kalinya adalah dengan menggunakan orang-orang cebol dan petinju Evander Holyfield. Mereka menggunakan orang-orang cebol sejak tahun 70-an yang disuruh menari-nari di arena Pekan Raya Jakarta. Hasilnya, omset penjualan baterai ABC naik seperti roket, katanya.
Begitu juga saat memperkenalkan Baterai ABC Alkaline, tadinya ABC tidak dikenal sebagai produsen baterai alkaline sebelum menggunakan model iklan petinju kelas berat Evander Holyfield. Seorang model atau tokoh memiliki banyak penggemar, inilah faktor kalinya.
*Membuka Cabang Sebanyak Mungkin*
Untuk usaha eceran/retail, inilah faktor kalinya. Alfa Mart adala contohnya. alam waktu singkat bisa menyamai jumlah cabang Indomaret yang sudah lebih lama di bisnis ini. Dengan agresif mereka terus membuka cabang dengan cara waralaba yang lebih fleksibel daripada Indomaret. Caranya, bila si calon partner itu hanya punya lahan dan bangunan tanpa modal kerja, Alfamart siap mengisi barang. Faktor kali untuk usaha eceran tidak hanya itu, bisa juga dengan cara menitipkan barang di outlet-outlet.
*Menjual Secara Grosir*
Untuk usaha grosir, faktor kalinya tidak perlu dengan membuka banyak toko. Tapi dengan mencari banyak pedagang yang membeli dalam jumlah banyak secara berulang-ulang. Ini bisa dilihat di toko-toko di Tanah Abang, Pasar Anyar Bogor atau Cipulir. Rata-rata mereka memiliki pelanggan tetap yang secara rutin berbelanja.
Misalnya satu toko memiliki 20 pelanggan yang rata-rata berbelanja Rp. 2 juta per bulan, total per tahun menjadi Rp. 480 juta. Usaha grosir ini akan terus berkembang sesuai dengan perkembangan usaha para pedagang langganan tersebut dan bertambahnya pelanggan baru. Adakah para pelanggan yang memiliki lebih dari satu toko? Tentunya ada, bahkan ada yang
memiliki 10 toko. Inilah faktor kalinya.
*Menggunakan Internet*
Jeff Bezos adalah salah orang terkaya di Amerika saat ini. Dia meraihnya dalam waktu kurang dari 10 tahun. Dia adalah pendiri situs belanja buku di internet Amazon.com yang menjual buku secara online kepada para pelanggan di seluruh dunia. Dalam waktu singkat Amazon telah mengalahkan toko buku terbesar di Amerika yang sudah berdiri puluhan tahun, Barnes and Noble. Saya pribadi juga telah menggunakan media ini sejak September tahun lalu.
Hasilnya di luar dugaan. Dalam waktu 3 bulan pengunjung yang datang diwebsite sudah hampir 1.000 orang dengan omset yang lumayan. Bahkan telah berhasil mendapatkan agen/distributor di beberapa daerah di Indonesia. Apa faktor kalinya? Karena saya berkawan dengan Mr. Tung Desem Waringin, seorang pembicara seminar yang telah berbicara di hadapan lebih dari 60.000 orang dan siaran talk show di radio Smart FM yang mempunyai jaringan di 7 kota di Indonesia.
Di setiap kesempatan dia selalu menyebutkan alamat situs internet kami. Di samping itu, internet diakses oleh orang di seluruh dunia, tanpa batas wilayah dan waktu. Perkembangan bisnis di internet ini patut kita antisipasi. Peluangnya sangat, sangat, sangat besar.
*Apakah faktor kali hanya untuk bisnis saja?*
Tidak. Penggunaan faktor kali tidak melulu untuk tujuan bisnis saja. Seorang dosen yang biasanya hanya bisa berbicara di depan mahasiswa bisa menggunakan media lain untuk meraih audiens yang lebih besar. Misalnya dengan menulis buku, mengadakan seminar, membuat kaset/CD, membuat situs internet, siaran di TV atau radio. Contohnya adalah Rhenald Kasali, Roy Sembel (dosen, ahli keuangan). Seorang atlit yang sebelumnya adalah atlit lokal bisa meningkatkan faktor kalinya dengan mengikuti pertandingan dengan skala nasional atau internasional. Seorang da’i seperti Aa Gym paling ahli memanfaatkan faktor kali ini. Dia membuat faktor kali melalui tabloid,radio, televisi, internet, buku, VCD dan lain-lain. Inul Daratista menjadi begitu fenomenal setelah tampil di televisi. Padahal sebelumnya dia hanya bernyanyi dari kampung ke kampung.
*Kesimpulan*
Dari beberapa contoh di atas, intinya adalah bagaimana dalam meningkatkan usaha kita selalu mencari faktor kali. Sekali lagi FAKTOR KALI. Mudah-mudahan tulisan ini menjadi inspirasi bagi anda. Mohon maaf, bukan saya ingin menggurui, tapi ingin berbagi ilmu dan pengalaman yang tentu saja banyak kekurangannya. Mudah-mudahan tulisan ringan ini ada manfaatnya.
--
Wassalam,
Badroni Yuzirman, TDA 0000001-0106
www.manetvision.com
trims
sutarman
- Belajar dapat duit dari Internet. Gratis Bulan Pertama, daftar www.peng-maya.co.cc
- Investasi paling aman tanpa terkena inflasi dengan modal sangat minimal www.tumpukanemas.co.cc
- www.sutarman-aceh.co.cc